Jumat, 28 Desember 2018

konsep manusia seutuhnya

MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
Konsep Manusia Seutuhnya

 

Di susun oleh:
Winda Auliyah (20181114022)

Dosen pembimbing: RATNO ABIDIN S,Pd M,Pd

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 
2018







DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………..........……….2
1.3 Tujuan……………………………………………………….........…2
1.4 Manfaat………………………………………………………..........2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
 3.1 Kesimpulan………………………………………………............8
 3.2 Saran…………………………………………………......………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………iii














BAB 1 
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Manusia Indonesia seutuhnya dirumuskan di dalam Undang-undang pendidikan.dinyatakan bahwa pembangunan dilaksanakan didalam rangkah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya.Hal ini benar bahwa pembangunan ini tidak hanya mengajar kemajuan lahiriah,seperti pendidikan,rasa aman,bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawan atau rasa keadilan,melainkan keselarasan,keserasian dan keseimbanganantara keduannya.selanjutnya juga diartikan bahwa pembangunan itu merata diseluruh tanah air bukan hanya golongan atau sebagaian masyarakat juga diartikan sebagai keselarasan hubungan antar manusiadengan tuhannya,antara sesama manusia,antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya.
Jika pemahaman terhadap manusia seutuhnya seperti itu,maka pendidikan seharusnya mengembangkan sebagai aspek itu pendidikan tidak tepat jika hanya mengembangkan satu aspek,tetapi melupakan aspek-aspek lainnya pendidikan agama adalah sangat penting tetapi tidak boleh mengesampingkan intelektualitasnya.sebaliknya juga tidak tepat pendidikan hanya mengedepankan pengembangan kecerdasan dan keterampilan dengan mengedepankan pengembangan spiritual.

Menjadi hal yang sangat penting saat kita membicarakan peserta didik karena mereka adalah generasi bangsa yang dimasa mendatang akan menjadi khalifah yang akan meneruskan peradaban bangsa.menjadi keharusan bagi kita untuk memastikan mereka dibentuk dengan cara yang benar sehingga menjadi individu dengan karakter pembangunan dan berjuang yang akan membangun negaranya serta memperjuangkan harkat dan martabat bangsanya.jika pendidikan di indonesia berhasil melakukan itu,maka kita tidak perlu kawatir untuk mempercayai anak-anak bangsa itu sebagai pemimpin dan pemegang birokrasi kelak.peserta didik yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian merdeka,sehat fisik,sehat mental,cerdas,menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejateraan orang lain.



1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas maka terindefikasi beberapa masalah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan,untuk mendapatkan perhatian dan solusi yaitu:
1. Apa yang dimaksud manusia seutuhnya?
2. Bagaimana menerapkan pendidikan karakter?

1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui guna pendidikan yang seutuhnya.
b. Untuk mengetahui tujuan pendidikan karakter Seutuhnya.
c. .Mengetahui rumusan tujuan pendidikan nasional.
d. .Untuk menemukan nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk dari pendidikan karakter.

1.4. Manfaat

Manfaat yang kita peroleh dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui serta memahami guna pendidikan manusia seutuhnya.serta diharapkan kita dapat mengembangkan cara pendidikan yang selama ini telah berlangsung di masyarakan pada umumnya.
Sebagai bahan untuk mengembangkan teori pendidikan karakter khususnya berkaitan dengan pengasuhan dalam membentuk manusia seutuhnya.bagi lembaga pendidikan memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter melalui program pengasuhan sehingga terwujudnya manusia seutuhnya.bagi peserta didik atau praja,hasil peneliti ini guna agar proses pendidikan karakter melalui sistem pengasuhan senantiasa diikuti dan ditaati agar terbentuknya praja sebagai manusia seutuhnya.







Bab 2
PEMBAHASAN

Manusia Indonesia seutuhnya dirumuskan di dalam Undang-undang pendidikan.dinyatakan bahwa pembangunan dilaksanakan didalam rangkah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya.Hal ini benar bahwa pembangunan ini tidak hanya mengajar kemajuan lahiriah,seperti pendidikan,rasa aman,bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawan atau rasa keadilan,melainkan keselarasan,keserasian dan keseimbanganantara keduannya.selanjutnya juga diartikan bahwa pembangunan itu merata diseluruh tanah air bukan hanya golongan atau sebagaian masyarakat juga diartikan sebagai keselarasan hubungan antar manusiadengan tuhannya,antara sesama manusia,antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya.
Potensi manusia secara universal mencakup tujuan potensi :
• Potensi jasmaniah,sifik badan dan panca indra yang sehat.
• Potensi pikir (akal,rasio,intelegensi,intelek)
• Potensi rasa (perasaan,emosi)
• Potensi karsa (kehendak,keinginan,termasuk prakarsa)
• Potensicipta(daya cipta,khayal,imajinasi dan kreatifitas)
• Potensi karya (kemauan menghasilkan,kerja,amal sebagai tindak lanjut)
• Potensi budi nurani(kesadaran budi,hati nurani yang bersifat superasional)
Manusia seutuhnya juga di artikan sosok manusia yang tidar parsial,fragmental.apabila split personality.Utuh artinya adalah lengkap,meliputi semua hal yang ada pada diri manusia.Manusia menuntut terpenuhinya kebutuhan jasmani,rohani,akal,fisik dan psikisnya.berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsep manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup sebagai berikut:
 Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
 Keutuhan wawasan (Orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya.
Selain hal tersebut, manusia juga memerlukan pemenuhan kebutuhan spiritual,berkomunikasi atau berdialog denga n dzat yang maha kuasa.lebih dari itu manusia memerlukan penguasaan keterampilan tertentu agar mereka bisa berkarya,baik untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri ataupun orang lain.semua kebutuhan itu harus dapat dipenuhi secara seimbang tidak boleh sebagian saja dipenuhi dengan meninggalkan kebutuhan yang lain.
Orang tidak cukup hanya sekedar cerdas dan terampil tetapi dangkal spiritualnya.begitu juga sebaliknya,tidak cukup seseorang memiliki kedalam spiritual,tetapi tidak memiliki kecerdasan dan keterampilan.intinya manusia secara utuh adalah manusia yang dapat mengembangkan berbagai potensi positif yang ada pada dirinya itu.
Jika pemahaman terhadap manusia seutuhnya seperti itu,maka pendidikan seharusnya mengembangkan sebagai aspek itu pendidikan tidak tepat jika hanya mengembangkan satu aspek,tetapi melupakan aspek-aspek lainnya pendidikan agama adalah sangat penting tetapi tidak boleh mengesampingkan intelektualitasnya.sebaliknya juga tidak tepat pendidikan hanya mengedepankan pengembangan kecerdasan dan keterampilan dengan mengedepankan pengembangan spiritual.
Pembangunan nasional dibidang pengembangan sumber daya manusia indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sunggu dan terus menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia indonesia seutuhnya sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945 dan secara historis dalam beberapa GBHN.di dalam undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tercantum fungsi dan tujuan pendidikan umum.secara lengkap fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam pasal UU No.20 tahun 2003 adalah sebagai berikut :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangnya potensi peserta pendidik agar menjadi manusia yang beriman dan berakhlaq mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab “
Rumusan tujuan pendidikan nasioanl ini menjdi dasar dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa.tujuan tersebut bukan hanya sekelompok orang peserta didik tertentu yang mengeluti suatu bidang spesialisasi tertentu,melainkan untuk semua peserta didik.tujuan ini tidak dapat dicapai oleh pendidikan yang hanya menekankan aspek intelektual atau keterampilan tertentu saja karena tujuan tersebut menggambarkan keterpaduan dari berbagai ranah,bahkan ranah afektif.oleh karena itu tujuan pendidikan seperti itu hanya dapat dicapai oleh suatu pendidikan yang bersifat umum yang mengintegrasikan seluruh ranah.
Terwujudnya manusia indonesia seutuhnya diharapkan dapat dicapai oleh tujuan pendidikan nasional.hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan umum yaitu membina warga negara indonesia yang memiliki kepribadian yang baik,terpadu dan terdidik,yang disebut sebagai manusia seutuhnya.Manusia indonesia seutuhnya itu secara singkat dapat digambarkan sebagai manusia yang memiliki kepribadian yang terpadu (kognitif,psikomotorik,dan afektif) dengan penekanan yang lebih besar pada aspek afektifnya serta terpadu jasmani dan rohaninya (Maftuh,2009.Hlm.15). untuk mewududkan tujuan pendidikan nasional,perlu dipahami aspek potensi manusia yang penting untuk dikembangkan sebagai upaya pembentukan manusia berkepribadian utuh melalui proses knowing the good,loving the good,feeling the good,action the good,sama-sama melibatkan aspek kognitif,afektif dan psikomotorik (Megawangi,2004.Hlm.105).
Maka diperlukan pendidikan yang dapat membentuk sumber daya manusia indonesia yang handal,berdaya saing dan berkarakter kuat dan baik. Individu yang berkarakter kuat dan baik adalah mereka yang memiliki akhlaq,moral dan budi pekerti yang baik.Alternatif caranya,dengan menerapkan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menyempurnakan budi pekerti atau perilaku manusia sesuai dengan hakikatnya,dimana kita berprotes dalam karakter kita,seiring suatu nilai menjadi suatu kebaikan,suatu disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang menurutkan moral itu baik.
Pendidikan karakter dilakukan dengan mengembangkan seluruh potensi dan dimensi secarah utuh,yang meliputi aspek kognitif,emosi,soaial,spiritual,motorik dan kreativitas dalam suasana konduktif yang penuh kasih sayang,agamis dan menyenangkan. Atmosfir sekolah atau suasana sekolah harus dipenuhi dengan kasih sayang dan kedamaian (jareonsettasin,2000). Karakter yang terisi demikian memiliki tiga bagian yang saling berhubungan,yaitu : pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan prilaku moral (moral behavior), atau kebiasaan dalam cara pikir,kebiasaan dalam hati dan kebiasaan dalam tindakan (Lickona,1991 ,Hlm. 81-82 ).
Pendidikan Karakter adalah suatu proses yang ditularkan,diteladani,dibiasakan dan pada Akhirnya akan tampak sebagai karakter yang selalu diterapkan.jika peserta didik sebagai pembelajaran telah dibiasakan untuk melihat dan meneladani nilai-nilai positif itu saat mereka di didik di sekolah,maka mereka akan menjadi generasi yang selalu saling sikut demi kekuasaan dan jabatan,bukan generasi yang mudah menanggalkan identitasnya sebagai manusia bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berjiwa pancasila.
Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk pribadi peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya.karakter utuh ini padat karakter moral dan harus dianjurkan sekolah dan perguruan tinggi dalam suasana demokkrasi.sekolah memerlukan konsep karakter dan komitmen untuk mengembangkan konsep tersebut dalam diri peserta didiknya (Lickona,2012,hlm.79). Oleh karena itu,hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di indonesia adalah pendidikan nilai (Wibowo,2013,Hlm 39), yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama dan budaya bangsa indonesia sendiri,dalam rangka membina kepribadian generasi muda agar menjadi manusia yang seutuhnya (Paripurna).usaha untuk pembentukan dan pengembangan karakter seseorang tidaklah muda, memerlukan pendekatan yang komprehensif yang dilakukan secara eksplisit,sistematis dan berkesenambungan.pendidikan karakter dapat memberi pengatahuan mana yang baik dan mana yang buruk serta membuat sifat-sifat baik mengakar didalam diri peserta didik dan membuatnya menjadi manusia utuh (insan kamil).
Semakian kuatnya tedensi yang ada dalam pendidikan di indonesia yang lebih memfokuskan diri pada aspek kognitif-intelektual dan aspek psikomotorik keahlian (skill), cenderung tidak memperhatikan aspek afektif.Akibatnya banyak kita temui generasi muda yang cenderung tidak mampu mengendalikan emosi,jiwanya gersang,tingkat spritualitasnya dan daya juang serta rasa peduli terhadap lingkungan yang masih rendah,sehingga muncul berbagai peristiwa yang akibatnya rendanya nilai moral dan karakter bangsa.banyaknya kasus-kasus seperti perkelahian masal,meningkatnya kenakalan remaja seperti kasus-kasus begal yang pada umumnya dilakukan oleh anak-anak muda ,kekerasan terhadap anak ,perilaku amoral,berbagai kasus dekadensi moral .gejala tersebut bahkan ditempat-tempat telah disampai pada taraf yang telah meresahkan tata kehidupan dan tidak mencerminkan nilai-nilai budaya dan norma-norma yang berlaku.
Saat ini kita memerlukan pendidikan karakter untuk membina anak bangsa agar menjadi manusia seutuhnya, diantaranya melalui pengasuhan,sehingga menemukan identitas diri, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam dan nilai-nilai spiritual (Lennox,2009,Hlm.15).
Pembinaan karakter bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter peserta didik yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku manusia secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah (kesuma dkk,2012,hlm.5), maka diupayakan strukturisasi keseimbangan antara dunia lahiriah dan dunia bathiniah atau keseimbangan perilaku jasmani dan perilaku rohani (Amin,2011.hlm.113).
Fenomena proses pembinaan manusia utuh terjadi pada diri praja,baik secara individu maupun kelompok dalam setting pendidikan karakter melalui pengasuhan.Kalau dalam skala individu adalah berkaitan dengan badan dan diri nya yang mandiri.maka gabungkan dari individu akan menentukan skala kemanusiaan yang lebih besar atau multiskala,seerti komunitas institusi dan skala kebangsaan yang ditentukan oleh tingkat kemandirian (Purwasasmita,2012,hlm.136).
Pengasuhan merupakan proses yang panjang dan proses pengasuhan akan mencakup :
1) Interaksi antar anak,orang tua,dan masyarakat lingkungannya.
2) Penyesuaian kebutuhan hidup dan tempramen anak dengan orang tuanya .
3) Pemenuhan tanggung jawab untuk membesarkan dan memenuhi kebutuhan anak .
Menjadi hal yang sangat penting saat kita membicarakan peserta didik karena mereka adalah generasi bangsa yang dimasa mendatang akan menjadi khalifah yang akan meneruskan peradaban bangsa.menjadi keharusan bagi kita untuk memastikan mereka dibentuk dengan cara yang benar sehingga menjadi individu dengan karakter pembangunan dan berjuang yang akan membangun negaranya serta memperjuangkan harkat dan martabat bangsanya.jika pendidikan di indonesia berhasil melakukan itu,maka kita tidak perlu kawatir untuk mempercayai anak-anak bangsa itu sebagai pemimpin dan pemegang birokrasi kelak.peserta didik yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian merdeka,sehat fisik,sehat mental,cerdas,menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejateraan orang lain.
Manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang.pepatah Ki Hajar Dewantara ini sangat tepat yaitu “ educate the head,the heart,dan the hand “. Metode pendidikan yang sesuai adalah sistem among yanitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan falsafah Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Suntulodo,Ing Madya Mangun Karso dan Tut Turi Handayani.sesuai juga dengan falsafah budaya sunda yang terkenal dengan trilogi siliasih (saling mengasihi), Siliasah (saling menasehati).Siliasuh (saling mendukung).
Pengasuhan di IPDN sebagai ruh pembentukan kepribadian praja yang selama ini di laksanakan,sehingga di perlukan pengajian yang lebih mendalam dan berkompeten dalam rangka membangun nilai-nilai integritas dan kopetensi praja yang berkarakter sebagai manusia seutuhnya yang akan mengembang tugas sebagai kader pemerintah dalam negeri.Hal ini memuat konteks serta makna yang penting untuk dikaji secara mendalam,maka penulis tertarik untuk meneliti tentang permasalahan ini ,sehingga bisa menemukan konsep pengasuhan dalam membentuk manusia seutuhnya yang tidak hanya berguna di IPDN,tetapi diharapkan bisa berguna juga ditempat pendidikan lainya.

Bab 3 
Penutup

3.1Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa:
a) Konsep manusia seutuhnya adalah manusia yang berkepribadian utuh yang dapat menyeleraskan,menyeimbangkan,dan menyerasikan aspek manusia sebagai makhluk individu,sosial,religius,bagian dari alam semesta,bagian dari bangsa-bangsa lain dan kebutuhan untuk mengejar kemajuan lahir maupun kebahagiaan batin.
b) Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.rumusan tujuan pendidikan nasional ini menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa.
c) Pendidikan adalah upaya sadar memanusiakan manusia muda untuk mencapai kedewasaan atau untuk menemukan jati dirinya yang berlangsung seumur hidup atau sepanjang hayat.
d) Pendidikan karakter adalah suatu proser ditularkan,diteladani,dibiasakan dan pada akhirnya akan tampak sebagai karakter yang selalu diterapkan nilai-nilai positif.

3.2Saran

Pengelolahan pendidikan Harus memperhatikan hakikat manusia sebagai subjek pendidikan.kesalahan dalam memilih pendekatanyang tidak sesuai dengan hakikat manusia akan membawah kerusakan dan kesia-siaan.pendidik dan semua orang yang mempunyai kepentingan dengan pendidikan harus memperhatikan hakikat manusia,tujuan pendidikan,hakikat pendidikan.
Dengan menerapkan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menyempurnakan budi pekerti atau perilaku manusia sesuai dengan hakikatnya diamana kita berproses dalam karakter kita,seiring suatu nilai menjadi suatu kebaikan ,suatu disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menangapi situasi dengan cara yang menurut moral itu baik.




DAFTAR PUSTAKA

https:/7 assalamg.wordprees.com
universitar pendidikan indonesia /repositori.upi.edu/perpustakaan.upi.edu
http:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34210/3/chapter%20II.
www.academi.edu
https://www.researchgate.net



POWER POINT















1 komentar:

konsep manusia seutuhnya

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN Konsep Manusia Seutuhnya   Di susun oleh: Winda Auliyah (20181114022) Dosen pembimbing: RATN...